Ada dalam sebuah hadits yang menerangkan bahwa yang pertama dihisab oleh Allah Swt. dari amal seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Nah, apabila shalatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya. Begitu juga sebaliknya , jika shalatnya rusak atau jelek, maka seluruh amalnya juga rusak. Oleh karena itu kita harus menjaga sholat kita dengan sebaik baiknya. Salah satu cara untuk menyempurnakan shalat wajib adalah dengan cara mengerjakan shalat sunat.
Ada beberapa shalat sunah yang dapat kita kerjakan untuk menyempurnakan pahala shalat wajib yang telah kita kerjakan. Contohnya yaitu shalat sunat
rawatib, Tahiyatul Masjid, Syukrul Wudhu, Tahajud, Witir, serta Dhuha. Yang disebutkan terakhir kerap terlupakan karena meski kita tahu fadhilahnya tapi karena waktu pelaksanaannya bertepatan dengan dimulainya aktivitas harian, maka shalat Dhuha sering tidak dikerjakan.
rawatib, Tahiyatul Masjid, Syukrul Wudhu, Tahajud, Witir, serta Dhuha. Yang disebutkan terakhir kerap terlupakan karena meski kita tahu fadhilahnya tapi karena waktu pelaksanaannya bertepatan dengan dimulainya aktivitas harian, maka shalat Dhuha sering tidak dikerjakan.
Shalat Dhuha merupakan shalat sunah yang dikerjakan pada waktu matahari sedang naik, pagi sampai dengan masuk waktu Dzuhur. Hukum mengerjakan Shalat Dhuha hukumnya sunah muakad (sangat dianjurkan dan mendekati wajib) karena Rasulullah senantiasa mengerjakannya dan berpesan kepada para sahabat untuk mengerjakannya juga. Shalat Dhuha juga merupakan wasiat Rasul kepada umatnya sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits.
“Abu Hurairah r.a. menceritakan, ‘Kekasihku Rasulullah Saw. memberi wasiat kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah kutinggalkan hingga meninggal dunia: shaum tiga hari dalam sebulan, dua rakaat shalat Dhuha, dan hanya tidur setelah melakukan shalat Witir” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Nah, berikut ini adalah beberapa fadhilah sholat dhuha bagi orang orang yang mengerjakannya :
Shalat Dhuha sebagai wujud rasa terimakasih kepada Allah Swt Atas nikmat sehat bugarnya setiap sendi dalam tubuh kita
Menurut Rasulullah Saw, setiap sendi dalam tubuh kita yang jumlahnya 360 ruas setiap harinya harus diberi sedekah sebagai makanannya. Seperti yang dijelaskan dalam H.R. Ahmad dan Abu Daud :
“Pada setiap manusia diciptakan 360 persendian dan seharusnya orang yang bersangkutan (pemilik sendi) bersedekah untuk setiap sendinya.” Lalu, para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah Saw., siapa yang sanggup melakukannya?” Rasulullah Saw. menjelaskan, “Membersihkan kotoran yang ada di masjid atau menyingkirkan sesuatu (yang dapat mencelakakan orang) dari jalan raya, apabila ia tidak mampu maka shalat Dhuha dua rakaat dapat menggantikannya.” (H.R. Ahmad dan Abu Daud)
Shalat Dhuha merupakan wahana pengharapan kita akan rahmat dan nikmat Allah Swt
Rasulullah Saw. bersabda, “Allah berfirman, ‘Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas melakukan shalat empat rakaat pada pagi hari, yaitu shalat Dhuha, niscaya nanti akan Kucukupi kebutuhanmu hingga sore harinya.’” (H.R. Al-Hakim dan At-Tabrani)
Lebih dari itu, momen shalat Dhuha merupakan saat kita mengisi kembali semangat hidup baru. Kita berharap semoga hari yang akan kita lalui menjadi hari yang lebih baik dari hari kemarin. Di sinilah ruang kita menanam optimisme hidup. Kita tidak sendiri menjalani hidup ini. Ada Sang Maharahman yang senantiasa akan menemani kita dalam menjalani hidup sehari-hari.
Sholat Dhuha sebagai pelindung untuk menangkal siksa api neraka di hari pembalasan (kiamat) nanti
Seperti yang dijelaskan oleh Nabi SAW dalam hadist berikut ini :
“Barangsiapa melakukan shalat Fajar, kemudian ia tetap duduk di tempat shalatnya sambil berdzikir hingga matahari terbit dan kemudian ia melaksanakan shalat Dhuha sebanyak dua rakaat, niscaya Allah Swt. akan mengharamkan api neraka untuk menyentuh atau membakar tubuhnya.” (H.R. Al-Baihaqi)
Bagi orang yang merutinkan shalat Dhuha, niscaya Allah mengganjarnya dengan balasan surga
Begitu istimewanya Sholat Dhuha, sampai sampai di dalam surga terdapat pintu yang bernama Bab Adh-Dhuha. Seperti yang dijelaskna dalam hadist berikut ini :
“Di dalam surga terdapat pintu yang bernama Bab Adh-Dhuha (Pintu Dhuha) dan pada hari kiamat nanti ada yang akan memanggil, ‘Dimana orang yang senantiasa mengerjakan shalat Dhuha? Ini pintu kamu, masuklah dengan kasih sayang Allah.’” (H.R. At-Tabrani)
Pahala shalat Dhuha setara dengan pahala ibadah haji dan umrah
“Dari Abu Umamah r.a. bahwa Rasulullah Saw. bersabda, ‘Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan umrah.’” (Shahih Al-Targhib: 673).
Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa, “Nabi Saw. bersabda, ‘Barangsiapa yang mengerjakan shalat Fajar (Shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna.’” (Shahih Al-Jami: 6346)
Tercukupinya kebutuhan hidup
Orang yang gemar melaksanakan shalat Dhuha ikhlas karena Allah akan tercukupi rezekinya. Hal ini dijelaskan Rasulullah Saw. dalam hadits qudsi dari Abu Darda. Firman-Nya, “Wahai Anak Adam, rukuklah (shalatlah) karena aku pada awal siang (shalat Dhuha) empat rakaat, maka aku akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore hari.” (H.R. Tirmidzi)
Memperoleh ghanimah (keuntungan) yang besar
Dikisahkan, Rasulullah mengutus pasukan muslim berperang melawan musuh Allah. Atas kehendak Allah, peperangan pun dimenangkan dan pasukan tersebut mendapat harta rampasan yang berlimpah. Orang-orang pun ramai membicarakan singkatnya peperangan yang dimenangkan dan banyaknya harta rampasan perang yang diperoleh. Kemudian Rasulullah Saw. menjelaskan bahwa ada yang lebih utama dan lebih baik dari mudahnya memperoleh kemenangan dan harta rampasan yang banyak yaitu shalat Dhuha.
“Dari Abdullah bin Amr bin Ash ia berkata, Rasulullah Saw. mengirim pasukan perang. Lalu, pasukan itu mendapat harta rampasan perang yang banyak dan cepat kembali (dari medan perang). Orang-orang pun (ramai) memperbincangkan cepat selesainya perang, banyaknya harta rampasan, dan cepat kembalinya mereka. Maka, Rasulullah Saw. bersabda, ‘Maukah aku tunjukan kepada kalian sesuatu yang lebih cepat dari selesai perangnya, lebih banyak (memperoleh) harta rampasan, dan cepatnya kembali (dari medan perang)? (Yaitu) orang yang berwudhu kemudian menuju masjid untuk mengerjakan shalat sunat Dhuha. Dialah yang lebih cepat selesai perangnya, lebih banyak (memperoleh) harta rampasan, dan lebih cepat kembalinya.’” (H.R. Ahmad)
Melihat banyaknya fadhilah dari sholat dhuha, pantaslah jika Nabi Saw. menghimbau umatnya untuk senantiasa membiasakan diri mengerjakan shalat Dhuha. Dengan mengetahui fadhilah-fadhilah tersebut, diharapkan kita lebih termotivasi untuk beristiqamah melaksanakan shalat Dhuha agar tercapai tujuan bahagia dunia dan akhirat. Dan bagi kita yang belum diberi kesempatan oleh Alloh SWT untuk mengerjakan sholat dhuha, kita semua berharap semoga Alloh SWT memberikan hidayah dan taufiknya untuk kita agar mampu melaksanakannya. Semoga Alloh SWT mengabulkan segala hajat dan permohonan kita Aamiin.
Sumber: majalahpercikaniman.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar