Mesjid kubah emas di Depok, pasti Anda pernah mendengarnya. Jika pernah ke sana, melihat langsung mesjidnya, shalat di sana, dan berfoto di depannya, mungkin Anda merasa bangga, Anda merasa punya kenang-kenangan berharga. Tapi saya katakan, kenang-kenangan itu sebenarnya
kurang berharga jika Anda belum tahu rahasia di baliknya. Sesungguhnya rahasia di balik megahnya mesjid kubah emas itu adalah keajaiban sedekah. Adalah Ibu Dian Al-Mahri, seorang muslimah Robbani, senang sekali memberi. Dirasakannya, sedekah benar-benar memberikan keberkahan bagi hidupnya. Kalau orang biasanya mengeluarkan sedekah hanya 2,5 persen saja, dia mengeluarkan sedekah sampai setengah dari setiap keuntungannya.
kurang berharga jika Anda belum tahu rahasia di baliknya. Sesungguhnya rahasia di balik megahnya mesjid kubah emas itu adalah keajaiban sedekah. Adalah Ibu Dian Al-Mahri, seorang muslimah Robbani, senang sekali memberi. Dirasakannya, sedekah benar-benar memberikan keberkahan bagi hidupnya. Kalau orang biasanya mengeluarkan sedekah hanya 2,5 persen saja, dia mengeluarkan sedekah sampai setengah dari setiap keuntungannya.
Berkat murah hatinya itu, hari ke hari kekayaannya semakin bertambah. Perusahaan dia semakin berkembang dan berkembang. Suatu hari, dia membeli sebidang tanah di Brunai Darussalam. Awalnya, dia tak begitu peduli dengan tanahnya ini, namun kemudian, tim pertambangan di sana menemukan, ternyata tanah itu mengandung minyak bumi. Dibangunlah pertambangan di sana. Berbarel-barel minyak keluar dari sana, dan Ibu Dian, dalam sehari mendapatkan uang kurang lebih delapan milyar. Dalam sehari bukan sebulan. Dan, seperti telah menjadi komitmennya sejak dulu, keuntungan dia dari minyak bumi pun, dia infakkan setengahnya.
Jadi, kalau dia mendapatkan keuntungan 8 milyar, berarti dia sedekah hingga 4 miulyar! Bayangkan! Mana ada orang di kampung kita berani sedekah sebesar itu. Tetapi Ibu Dian, karena dia begitu yakin dengan keajaiban sedekah, ringan saja dia mengeluarkannya.
( Sedekah yang terbaik )
Menurut informasi, semula bisnis Hajah Dian Al Mahri Ar Rasyid tersebut adalah perangkai bunga anggerek, yang merangkak secara kecil-kecilan.
Tapi disinilah "antiknya". Bu Hajah Dian, secara disiplin ketat berinfak - bersedekah sebesar 50 persen dari setiap keuntungan yang diperoleh.
Allah berfirman :
لَن تَنَالُواْ الْبِرَّ حَتَّى تُنفِقُواْ مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَيْءٍ فَإِنَّ اللّهَ بِهِ عَلِيمٌ“
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya “ ( Ali Imran : 92 )
Allah SWT menunjukkan kebenaran janji-Nya seperti dalam firman-Nya antara lain artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka, dan bagi mereka pahala yang banyak." (QS. Al Hadid 18).
Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Hisyam bin "Urwah dari Fathimah dari Asma' bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berinfaqlah dan jangan kamu hitung-hitung (pelit) karena nanti Allah akan berhitung kepadamu dan jangan kamu tutup rapat guci tempat menyimpan makanan itu karena nanti Allah akan menutup rezekimu". ( HR. Bukhari Shahih )
Mudah-mudahan bisa dijadikan pelajaran bagi kita semua, dan Allah berikan taufiq supaya kita bisa menjalankannya dan mengharap keridhoan Allah SWT, aamiin....
sumber: fp. Yusuf Mansur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar